Situs Objek Wisata Cibulan Kuningan - Cirebon | Oleh Vitto Sewa Mobil Cirebon |
Ikan Dewa / Ikan Kancra Bodas Cibulan |
Situs / Objek Wisata Kolam Renang Cibulan tertetak ± 7 Km dari ibu kota
Kabupaten Kuningan yang berada 100 M dari jalur jalan raya Cirebon
Kuningan, Objek wisata kolam renang Cibulan dikelola oleh Pemerintah
Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana.
Pada tahun 1935, waktu Pemerintah Bupati Moch.Ahmad, kolam renang
Cibulan mulai dibangun dengan nama "CIBULAN JAYA" (waktu dalam
Pernerintah Kolonial Belanda) untuk pemeliharaanya diserahkan pada Kuwu
(Kepala Desa) Manis Kidul Kecamatan Jalaksana.
Kami Vitto Sewa Rental Mobil Cirebon siap menjadi Tour Guide anda mengunjungi tempat wisata ini..
Kami Vitto Sewa Rental Mobil Cirebon siap menjadi Tour Guide anda mengunjungi tempat wisata ini..
SEJARAH SINGKAT CIBULAN
Menurut cerita yang berkembang di kalangan Masyarakat Desa Maniskidul
dan masyarakat Kuningan pada umumnya, ikan dewa yang ada di kolam
Cibulan ini konon dahulunya adalah prajurit-prajurit yang membangkang
atau tidak setia pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi.
Singkat cerita, prajurit-prajurit pembangkang tersebut kemudian dikutuk oleh Prabu Siliwangi sehingga menjadi ikan.
Konon ikan-ikan dewa ini dari dulu hingga sekarang jumlahnya tidak
berkurang maupun bertambah. Apabila kolam dikuras, ikan-ikan ini akan
hilang entah kemana, namun saat kolam diisi air, mereka akan kembali
lagi dengan jumlah seperti semula.
Terlepas dari benar atau tidaknya legenda itu sampai saat ini tidak ada
yang berani mengambil ikan ini karena ada kepercayaan bahwa barang
siapa yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut akan mendapatkan
kemalangan.
Konon menurut cerita masyarakat di daerah tersebut, timbulnya sumber
air di Cibulan yaitu pada waktu Putri Buyut Manis yang terkenal dengan
kecantikannya dipinang menjadi permaisuri oleh Putra Buyut Talaga.
Tetapi, Putri Buyut Manis telah mempunyai kekasih piiihannya sendiri,
hingga dalam hati Putri Buyut Manis tidak setuju dan tidak mau atas
pinangan Putra Buyut Talaga tersebut, oleh karena kebiasaan atau adat
istiadat yang berlaku pada waktu itu, sulit bagi Putri Buyut Manis untuk
menolaknya secara terang-terangan.
Maka untuk menyatakan ketidaksetujuannya, ia lari dari kediamannya dan
menghilang di suatu tempat, di tempat dimana Putri Buyut Manis
menghilang, timbul sumber-sumber mata air, hingga tersebutlah nama
Cibulan.
Pada waktu para wali menyebarkan agama Islam ratusan tahun yang lalu
yang berpusat di Cirebon, akan mengislamkan daerah Kuningan, maka
sampai di daerah Cibulan para wali menemukan sumber mata air yang
selanjutnya dijadikan tempat peristirahatan. Selanjutnya dibuatlah
kolam dan ditanami ikan kancra bodas.
Ikan tersebut sekarang dijadikan ikan keramat, seperti halnya ikan yang
terdapat di kolam renang Cigugur, Darmaloka, Linggarjati dan Situ
Pesawahan.
SUMUR TUJUH ( 7 ) DI CIBULAN
Sedangkan disekitar sumur tujuh oleh Prabu Siliwangi dipergunakan
sebagai tempat bersemedi, sumur tersebut juga oleh Prabu Siliwangi
dipergunakan untuk keperluan membasuh muka dikala beliau akan mensucikan
diri dan mengheningkan cipta.
Adapun nama-nama sumurnya ialah
- Sumur Kejayaan;
- Sumur Kemulyaan;
- Sumur Pengabulan,
- Sumur Cisandane;
- Sumur Kemudaan;
- Sumur Keselamatan;
- Sumur Cirancana
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keseluruhan sumur-sumur
tersebut merupakan suatu rangkaian satu sama lain, agar kita menempuh
bahtera hidup mengalami kejayaan, kemulyaan, keselamatan, awet muda,
dan segala rencana atau cita-cita bisa segera dikabulkan.
Syaratnya kita harus menemui juru kunci untuk mengadakan permohonan
terlebih dahulu. Selanjutnya kita dipersilakan untuk membasuh muka dan
membawa air dari sumur tujuh yang dikeramatkan itu.
Bahkan menurut masyarakat di sekitar objek wisata kolam renang Cibulan,
yaitu tepatnya di sekitar sumur tujuh terdapat Kepiting Emas (yang
wamanya keemas-emasan). Sewaktu-waktu bisa terlihat oleh orang-orang
yang akan mendapat rizki (kebahagiaan). Waktunya terutama pada jum'at
kliwon.
Mengenai kebenarannya kepercayaan tersebut Wallahu Alam, namun sampai
sekarang masih banyak orang-orang yang datang untuk berziarah ketempat
tersebut, terutama orang-orang dari luar daerah Kabupaten Kuningan.
KOLAM RENANG CIBULAN
Kolam Renang Cibulan |
Di dalam objek wisata ini terdapat dua kolam besar yang berbentuk
persegi panjang. Kolam pertama berukuran 35x15 meter persegi dengan
kedalaman sekitar 2 meter.
Sedangkan, kolam kedua berukuran 45x15 meter persegi yang dibagi
menjadi dua bagian. Bagian pertama berkedalaman 60 sentimeter dan
bagian kedua berkedalaman 120 sentimeter.
Kedua kolam ini selalu dikuras sekali dalam dua minggu, atau bisa
lebih. Hal itu bergantung kebersihan air. Setiap kolamnya dihuni oleh
puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (cyprinus carpico).
Ukurannya berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20-an sentimeter hingga 1 meter. Ikan
Dewa adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar
wilayah Desa Manis Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan
tertentu.
Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau ikan dewa,
kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum. Tempat
rekreasi ini dilengkapi pula dengan fasilitas khas tempat pemandian,
seperti tempat ganti pakaian, 6 buah kamar kecil dan 2 buah kamar mandi
untuk tempat bilas seusai berenang.
Selain kolam dengan ikan dewanya yang jinak, di sudut barat pemandian
ini juga terdapat tujuh sumber mata air yang dikeramatkan yang bernama
Tujuh Sumur. Tujuh mata air ini berbentuk kolam-kolam kecil yang
masing-masing mempunyai nama tersendiri, yaitu: Sumur Kejayaan, Sumur
Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirancana, Sumur Cisadane, Sumur
Kemudahan, dan Sumur Keselamatan.
Di antara ketujuh sumur itu, konon ada salah satu sumur yang berisikan Kepiting Emas,
yaitu Sumur Cirancana. Apabila ada orang yang sedang mujur dan dapat
melihat wujud dari Kepiting Emas itu, maka segala keinginannya akan
terkabul.
Tujuh mata air itu terletak mengelilingi sebuah petilasan yang konon
merupakan petilasan Prabu Siliwangi ketika ia beristirahat sekembalinya
dari Perang Bubat.
Petilasan itu berupa susunan batu seperti menhir dan dua patung harimau loreng (lambang kebesaran Raja Agung Pajajaran).
Tujuh sumur dan petilasan Prabu Siliwangi ini sering dikunjungi orang
untuk berziarah, terutama pada malam Jumat Kliwon atau selama bulan
Maulud dalam penanggalan Hijriah.
Mereka percaya bahwa air di tempat itu akan membawa berkah dan dapat mengabulkan permohonan mereka.
Air di Cibulan selalu bersih, bening, sejuk, dan melimpah, meskipun
pada musim kemarau panjang. Itulah sebabnya, selain sebagai tempat
rekreasi, Cibulan juga dijadikan sebagai sumber air untuk Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kuningan dan dimanfaatkan Pertamina untuk
memasok kebutuhan air bersih di dua kompleks miliknya, yaitu Padang Golf
Ciperna di Kota Cirebon, dan Kantor Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian
Barat (DOH JBB) di Klayan, Kabupaten Cirebon.
Kolam pemandian Cibulan juga menjadi sumber pendapatan bagi penduduk
Desa Maniskidul dengan menjadi pedagang asongan atau membuka warung
makan di sekitar tempat itu.
Saat ini terdaftar 20 warung permanen di luar kompleks kolam dan 14
pedagang asongan resmi yang diizinkan berjualan di dalam kompleks
kolam. Mereka kebanyakan menjual minuman ringan dan makanan kecil serta
makanan ikan berupa kacang atom dan ikan wader.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Cibulan