Tahu Gejrot

Jenis tahu yang digunakan adalah semacam tahu Sumedang tapi agak berbeda
sebab isinya jauh lebih sedikit sehingga terlihat kosong. Cara makannya
pun unik yaitu ditusuk dengan biting (potongan lidi).
Mengapa diberi nama tahu gejrot? Sebab bumbu cair yang
digunakan sebagai penyedap dialirkan lewat botol dengan cara
diguncangkan sehingga timbul bunyi gejrot berulang kali.
Para pedagang tahu gejrot ini biasanya menggunakan pikulan bagi penjual
laki-laki untuk membawa barang dagangannya. Atau menggunakan tampah yang
diusung di atas kepala bagi penjual wanita. Para pedagang tahu gejrot
sangat mudah ditemui di sekitar kota Cirebon karena termasuk makanan
ringan yang cukup populer. Di kota besar seperti Jakarta pun tahu gejrot
tidak sulit untuk ditemukan.